Beli Saham Karena Ngikut Influencer, Yakin?
beli-saham-karena-ngikut-influencer-yakin
KOLABORASI.COM, Jakarta – Fenomena pamer portofolio saham sedang ramai di kalangan influencer. Namun benar atau tidaknya saham yang dipamerkan para influencer itu pun masih perlu dipertanyakan lagi.
Dari sudut pandang Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara sekaligus regulator perdagangan saham, fenomena ini punya dampak positif, terutama dalam meningkatkan jumlah investor. Namun, BEI juga melihat fenomena ini bisa jadi bumerang jika saham yang dipamerkan para influencer itu justru merugikan para investor.
Maka, ada yang perlu kita pahami agar tidak terjebak dengan saham-saham pilihan para influencer itu.
Dalam merekomendasikan suatu saham, seseorang harus memiliki lisensi sebagai manajer investasi atau pun analis saham. Lisensi ini pun tidak mudah didapatkan karena harus melalui proses panjang dan mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari sini saja, sangat jelas bagaimana kita agar jangan mudah mempercayai influencer yang memamerkan portofolio sahamnya.
Melansir Detikfinance, Pengamat Saham dan Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, seseorang yang memberikan nasihat investasi harus mengikuti aturan otoritas, punya izin sebagai penasihat investasi. Bahkan, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo telah mengingatkan para influencer akan rambu-rambu yang ada jika ingin 'jualan'.
"Nah terkait 'jualan' ini, mereka perlu kita kasih tahu. Jangan sampai mereka melanggar (karena memang belum tahu). Dan definisi jualan ini agak abu-abu," kata Laksono.
Kita juga perlu memahami, setiap keputusan investasi saham, risiko akan ditanggung masing-masing investor. Untung rugi investasi saham akan kita rasakan sendiri, bukan orang lain yang merasakan. Maka pahami betul saham yang akan kita pilih, bukan karena sekedar ikut-ikutan saja.
Baca Juga :
Daftar Brand Fesyen Hijab Populer di Tanah AirTAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Beli Saham Karena Ngikut Influencer, Yakin?
beli-saham-karena-ngikut-influencer-yakin
KOLABORASI.COM, Jakarta – Fenomena pamer portofolio saham sedang ramai di kalangan influencer. Namun benar atau tidaknya saham yang dipamerkan para influencer itu pun masih perlu dipertanyakan lagi.
Dari sudut pandang Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara sekaligus regulator perdagangan saham, fenomena ini punya dampak positif, terutama dalam meningkatkan jumlah investor. Namun, BEI juga melihat fenomena ini bisa jadi bumerang jika saham yang dipamerkan para influencer itu justru merugikan para investor.
Maka, ada yang perlu kita pahami agar tidak terjebak dengan saham-saham pilihan para influencer itu.
Dalam merekomendasikan suatu saham, seseorang harus memiliki lisensi sebagai manajer investasi atau pun analis saham. Lisensi ini pun tidak mudah didapatkan karena harus melalui proses panjang dan mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari sini saja, sangat jelas bagaimana kita agar jangan mudah mempercayai influencer yang memamerkan portofolio sahamnya.
Melansir Detikfinance, Pengamat Saham dan Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, seseorang yang memberikan nasihat investasi harus mengikuti aturan otoritas, punya izin sebagai penasihat investasi. Bahkan, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo telah mengingatkan para influencer akan rambu-rambu yang ada jika ingin 'jualan'.
"Nah terkait 'jualan' ini, mereka perlu kita kasih tahu. Jangan sampai mereka melanggar (karena memang belum tahu). Dan definisi jualan ini agak abu-abu," kata Laksono.
Kita juga perlu memahami, setiap keputusan investasi saham, risiko akan ditanggung masing-masing investor. Untung rugi investasi saham akan kita rasakan sendiri, bukan orang lain yang merasakan. Maka pahami betul saham yang akan kita pilih, bukan karena sekedar ikut-ikutan saja.
Jan 01, 1970 last edited03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.