Kehadiran Seo Taiji and Boys dan Asal-usul K-Pop
kehadiran-seo-taiji-and-boys-dan-asal-usul-k-pop
KOLABORASI.COM, Jakarta - Masih ada yang enggak tahu K-Pop? Berarti kamu harus baca keseluruhan artikel ini. Budaya populer yang berasal dari Korea Selatan tersebut sudah menjadi bagian yang enggak bisa dipisahkan dari kawula muda di seluruh dunia dan seolah menjadi syarat sebagai bagian dari generasi milenial dan generasi Z. Kamu pasti bingung kan kenapa budaya K-Pop bisa populer sampai sekarang? Ini terjadi sudah sejak lama lho!
Menurut Sari Yuanita pada bukunya “Korean Wave: Dari K-Pop Hingga Tampil Gaya Ala Korea”, K-Pop merupakan singkatan dari Korean Popular yang didefinisikan sebagai jenis aliran atau tipe musik yang berasal dari Korea selatan. K-Pop memiliki ciri khas di dalam lagu-lagu cerianya yang punya karakter tempo cepat serta lirik berbahasa Korea bercampur bahasa lainnya seraya diiringi oleh modern dance.
Menilik dari sejarah, K-Pop pertama kali lahir bersamaan dengan munculnya boygroup bernama ‘Seo Taiji and Boys’ pada 1992. Dengan mengusung gabungan genre rap, rock, dan techno sebagai identitas musik mereka, Seo Taiji and Boys membawa udara segar bagi industri musik Korea Selatan yang pada saat itu didominasi oleh genre ballad bertempo pelan. Hal ini nyatanya mengubah cara pandang masyarakat Korea Selatan terhadap budaya musik populer di dunia saat itu.
Kemudian pada 1995, kepopuleran Seo Taiji and Boys menginspirasi Lee Soo-man untuk mendirikan agensi hiburan khusus untuk melahirkan boygroup dan girlgroup lainnya. Agensi ciptaan Lee Soo-man ini kemudian dikenal sebagai SM Entertainment. Karena hal tersebut, musik K-Pop menjadi sangat populer sehingga menginspirasi agensi-agensi lain untuk menciptakan hal yang sama seperti SM Entertainment.
Keberhasilan industri ini juga gak bisa lepas dari peran pemerintah Korea Selatan kepada para seniman negaranya. Mengutip Deutsche Welle Indonesia, pada akhir 1990-an, tepatnya ketika krisis moneter terjadi seluruh dunia, pemerintah Korea Selatan melihat transisi budaya populer negaranya berpotensi menjadi alat pemutar balik kondisi keuangan. Akhirnya, dari 1998 hingga pertengahan 2000-an, pemerintah bersama dengan agensi-agensi serta perusahaan-perusahaan Korea Selatan gencar mempromosikan musik, film, dan drama seri milik mereka ke negara-negara sekitar seperti Cina, Jepang, dan Taiwan.
Gak sampai di situ saja, proses tersebut terus berlanjut dan meluas hingga akhir 2000-an serta menjadikan K-Pop dikenal oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Kesuksesan ini membawa dampak yang sangat besar untuk Korea Selatan, terutama di sektor hiburan, budaya, hingga pariwisata. Selain itu, Korea Selatan kini sudah tidak lagi mengandalkan industri manufaktur sebagai penopang perekonomiannya, melainkan menggunakan sektor jasa, industri kreatif, dan digitalisasi.
Melansir dari CNBC Indonesia, Boygroup BTS (Bangtan Boys) yang sedang naik daun dalam beberapa tahun belakangan ini mampu menyumbang 4,65 miliar dollar AS untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan pada 2019. Jumlah ini menempatkan BTS sejajar dengan perusahaan sekelas Samsung dalam menyokong ekonomi Korea Selatan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, jumlah uang yang diperoleh BTS dari penjualan album atau tiket konser mereka ternyata telah melampaui PDB tahunan sejumlah negara seperti Fiji, Maladewa, dan Togo.
Perubahan yang besar dengan kurung waktu yang sangat cepat pada negara Korea Selatan membuktikan bahwa kerjasama antara pemerintah dengan industri kreatif yang suportif dapat memberikan dampak yang masif pada kemajuan dan perekonomian negaranya.
TAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Kehadiran Seo Taiji and Boys dan Asal-usul K-Pop
kehadiran-seo-taiji-and-boys-dan-asal-usul-k-pop
KOLABORASI.COM, Jakarta - Masih ada yang enggak tahu K-Pop? Berarti kamu harus baca keseluruhan artikel ini. Budaya populer yang berasal dari Korea Selatan tersebut sudah menjadi bagian yang enggak bisa dipisahkan dari kawula muda di seluruh dunia dan seolah menjadi syarat sebagai bagian dari generasi milenial dan generasi Z. Kamu pasti bingung kan kenapa budaya K-Pop bisa populer sampai sekarang? Ini terjadi sudah sejak lama lho!
Menurut Sari Yuanita pada bukunya “Korean Wave: Dari K-Pop Hingga Tampil Gaya Ala Korea”, K-Pop merupakan singkatan dari Korean Popular yang didefinisikan sebagai jenis aliran atau tipe musik yang berasal dari Korea selatan. K-Pop memiliki ciri khas di dalam lagu-lagu cerianya yang punya karakter tempo cepat serta lirik berbahasa Korea bercampur bahasa lainnya seraya diiringi oleh modern dance.
Menilik dari sejarah, K-Pop pertama kali lahir bersamaan dengan munculnya boygroup bernama ‘Seo Taiji and Boys’ pada 1992. Dengan mengusung gabungan genre rap, rock, dan techno sebagai identitas musik mereka, Seo Taiji and Boys membawa udara segar bagi industri musik Korea Selatan yang pada saat itu didominasi oleh genre ballad bertempo pelan. Hal ini nyatanya mengubah cara pandang masyarakat Korea Selatan terhadap budaya musik populer di dunia saat itu.
Kemudian pada 1995, kepopuleran Seo Taiji and Boys menginspirasi Lee Soo-man untuk mendirikan agensi hiburan khusus untuk melahirkan boygroup dan girlgroup lainnya. Agensi ciptaan Lee Soo-man ini kemudian dikenal sebagai SM Entertainment. Karena hal tersebut, musik K-Pop menjadi sangat populer sehingga menginspirasi agensi-agensi lain untuk menciptakan hal yang sama seperti SM Entertainment.
Keberhasilan industri ini juga gak bisa lepas dari peran pemerintah Korea Selatan kepada para seniman negaranya. Mengutip Deutsche Welle Indonesia, pada akhir 1990-an, tepatnya ketika krisis moneter terjadi seluruh dunia, pemerintah Korea Selatan melihat transisi budaya populer negaranya berpotensi menjadi alat pemutar balik kondisi keuangan. Akhirnya, dari 1998 hingga pertengahan 2000-an, pemerintah bersama dengan agensi-agensi serta perusahaan-perusahaan Korea Selatan gencar mempromosikan musik, film, dan drama seri milik mereka ke negara-negara sekitar seperti Cina, Jepang, dan Taiwan.
Gak sampai di situ saja, proses tersebut terus berlanjut dan meluas hingga akhir 2000-an serta menjadikan K-Pop dikenal oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Kesuksesan ini membawa dampak yang sangat besar untuk Korea Selatan, terutama di sektor hiburan, budaya, hingga pariwisata. Selain itu, Korea Selatan kini sudah tidak lagi mengandalkan industri manufaktur sebagai penopang perekonomiannya, melainkan menggunakan sektor jasa, industri kreatif, dan digitalisasi.
Melansir dari CNBC Indonesia, Boygroup BTS (Bangtan Boys) yang sedang naik daun dalam beberapa tahun belakangan ini mampu menyumbang 4,65 miliar dollar AS untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan pada 2019. Jumlah ini menempatkan BTS sejajar dengan perusahaan sekelas Samsung dalam menyokong ekonomi Korea Selatan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, jumlah uang yang diperoleh BTS dari penjualan album atau tiket konser mereka ternyata telah melampaui PDB tahunan sejumlah negara seperti Fiji, Maladewa, dan Togo.
Perubahan yang besar dengan kurung waktu yang sangat cepat pada negara Korea Selatan membuktikan bahwa kerjasama antara pemerintah dengan industri kreatif yang suportif dapat memberikan dampak yang masif pada kemajuan dan perekonomian negaranya.
Jan 01, 1970 last edited03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.