Place your ads here

INSIGHT

Iklan

Literasi Digital di Indonesia. Skor Jogja Paling Tinggi

Editor Kolaborasi
|
Ilustrasi (Freepik)

KOLABORASI.COM, Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi membuat penggunaan internet menjadi semakin tinggi dalam memenuhi asupan informasi. Seiring tingginya pemanfaatan internet, literasi digital yang baik juga sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman seseorang atas informasi yang tersedia di internet. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi digital diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami informasi berbasis komputer. 

 

Namun, literasi digital di Indonesia ternyata dinilai belum maksimal, bahkan tergolong rendah. Menurut Studi Pengukuran Digital Divide di Indonesia oleh Ariyanti, literasi digital di Indonesia mengalami kesenjangan antara masyarakat perkotaan (urban) dengan masyarakat pedesaan (rural).

 

Berdasarkan penelitiannya, Ariyanti menjelaskan empat faktor penyebab kesenjangan literasi digital di Indonesia: 

 

1. Faktor Infrastruktur

Faktor pertama terjadinya kesenjangan literasi digital di Indonesia adalah minimnya ketersediaan fasilitas pendukung dalam penggunaan teknologi dan akses internet. Rendahnya angka ketersediaan ataupun pembangunan infrastruktur lebih besar hadirnya di daerah timur, seperti Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. 

 

2. Faktor Skill

Faktor kesenjangan literasi digital di Indonesia selanjutnya adalah skill. Keberadaan komputer serta akses internet harus diimbangi oleh kemampuan seseorang dalam menggunakannya. Kemampuan penggunaan teknologi inilah yang bisa membuat pemanfaatan atau penyerapan informasi menjadi maksimal. Rendahnya skill pemanfaatan teknologi ini juga terjadi di daerah Papua, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. 

 

3. Faktor Bahasa

Salah satu faktor penyebab terjadinya kesenjangan literasi digital di indonesia adalah pemahaman bahasa. Hal ini seringkali ditemui oleh masyarakat pedesaan yang cenderung sulit memahami konten yang ada di internet akibat ketidaktahuan bahasa yang berujung pada rendahnya kualitas pendidikan. Menurut Mukhlis dalam Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, tingkat pendidikan di Indonesia pada sebuah masyarakat pedesaan masih tergolong rendah karena hanya sedikit yang melanjutkan jenjang pendidikannya sampai SMA ataupun yang lebih tinggi.

 

4. Faktor Pemanfaatan

Selain faktor infrastruktur, skill, dan bahasa, faktor lain yang berpengaruh terhadap kesenjangan literasi digital adalah aspek pemanfaatan teknologi yang baik dan benar. Mengutip dari Van Deursen & Van Dijk: The Digital Divide Shifts to Differences in Usage (2013), kondisi demografi individu seperti usia, tingkat pendidikan, dan tempat tinggal menjadi faktor yang mempengaruhi perbedaan pemanfaatan teknologi informasi.

 

Mantyastuti dalam Studi Deskriptif Tentang Kesenjangan Digital di Kalangan Santri Pondok Pesantren di Kabupaten Rembang menjelaskan jika individu dengan tingkat pendidikan ke bawah cenderung memanfaatkan teknologi informasi untuk hal-hal yang bersifat hiburan. Sedangkan individu dengan pendidikan tinggi memanfaatkan teknologi untuk hal-hal berguna seperti bisnis, pekerjaan, dan memecahkan permasalahan sehari-hari. 


Kini, literasi digital indonesia terbilang ‘sedang’ berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo). Pada 2022, tingkat literasi digital Indonesia berada pada skor 3,54 atau naik 0,05 poin dari 2021. Berdasarkan indeks tersebut, Yogyakarta menjadi kota dengan literasi digital tertinggi yang mendapatkan skor 3,64.


BAGIKAN:
TAGS:

03 comments

  • willimes doe
    12 june 2017 reply

    Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

    • Qlark Jack
      22 july 2017 reply

      Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

  • Olivia Take
    15 jan 2016 reply

    Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

References (15)

  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
Sarah K. added a chapter published: Sep,15 2020
  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
Jack Carter added a chapter published: Sep,15 2020
  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
William John added a chapter published: Sep,15 2020

WEBINAR

SURVEY

Iklan

Literasi Digital di Indonesia. Skor Jogja Paling Tinggi

Ilustrasi (Freepik)
Last Update: Jul 13, 2023

KOLABORASI.COM, Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi membuat penggunaan internet menjadi semakin tinggi dalam memenuhi asupan informasi. Seiring tingginya pemanfaatan internet, literasi digital yang baik juga sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman seseorang atas informasi yang tersedia di internet. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi digital diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami informasi berbasis komputer. 

 

Namun, literasi digital di Indonesia ternyata dinilai belum maksimal, bahkan tergolong rendah. Menurut Studi Pengukuran Digital Divide di Indonesia oleh Ariyanti, literasi digital di Indonesia mengalami kesenjangan antara masyarakat perkotaan (urban) dengan masyarakat pedesaan (rural).

 

Berdasarkan penelitiannya, Ariyanti menjelaskan empat faktor penyebab kesenjangan literasi digital di Indonesia: 

 

1. Faktor Infrastruktur

Faktor pertama terjadinya kesenjangan literasi digital di Indonesia adalah minimnya ketersediaan fasilitas pendukung dalam penggunaan teknologi dan akses internet. Rendahnya angka ketersediaan ataupun pembangunan infrastruktur lebih besar hadirnya di daerah timur, seperti Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. 

 

2. Faktor Skill

Faktor kesenjangan literasi digital di Indonesia selanjutnya adalah skill. Keberadaan komputer serta akses internet harus diimbangi oleh kemampuan seseorang dalam menggunakannya. Kemampuan penggunaan teknologi inilah yang bisa membuat pemanfaatan atau penyerapan informasi menjadi maksimal. Rendahnya skill pemanfaatan teknologi ini juga terjadi di daerah Papua, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. 

 

3. Faktor Bahasa

Salah satu faktor penyebab terjadinya kesenjangan literasi digital di indonesia adalah pemahaman bahasa. Hal ini seringkali ditemui oleh masyarakat pedesaan yang cenderung sulit memahami konten yang ada di internet akibat ketidaktahuan bahasa yang berujung pada rendahnya kualitas pendidikan. Menurut Mukhlis dalam Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, tingkat pendidikan di Indonesia pada sebuah masyarakat pedesaan masih tergolong rendah karena hanya sedikit yang melanjutkan jenjang pendidikannya sampai SMA ataupun yang lebih tinggi.

 

4. Faktor Pemanfaatan

Selain faktor infrastruktur, skill, dan bahasa, faktor lain yang berpengaruh terhadap kesenjangan literasi digital adalah aspek pemanfaatan teknologi yang baik dan benar. Mengutip dari Van Deursen & Van Dijk: The Digital Divide Shifts to Differences in Usage (2013), kondisi demografi individu seperti usia, tingkat pendidikan, dan tempat tinggal menjadi faktor yang mempengaruhi perbedaan pemanfaatan teknologi informasi.

 

Mantyastuti dalam Studi Deskriptif Tentang Kesenjangan Digital di Kalangan Santri Pondok Pesantren di Kabupaten Rembang menjelaskan jika individu dengan tingkat pendidikan ke bawah cenderung memanfaatkan teknologi informasi untuk hal-hal yang bersifat hiburan. Sedangkan individu dengan pendidikan tinggi memanfaatkan teknologi untuk hal-hal berguna seperti bisnis, pekerjaan, dan memecahkan permasalahan sehari-hari. 


Kini, literasi digital indonesia terbilang ‘sedang’ berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo). Pada 2022, tingkat literasi digital Indonesia berada pada skor 3,54 atau naik 0,05 poin dari 2021. Berdasarkan indeks tersebut, Yogyakarta menjadi kota dengan literasi digital tertinggi yang mendapatkan skor 3,64.

Jan 01, 1970 last edited

03 comments

  • willimes doe
    12 june 2017 reply

    Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

    • Qlark Jack
      22 july 2017 reply

      Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

  • Olivia Take
    15 jan 2016 reply

    Quis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.

References (15)

  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
Sarah K. added a chapter published: Sep,15 2020
  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
Jack Carter added a chapter published: Sep,15 2020
  • Edit Post Edit This Post within a Hour
  • Hide Post Hide This Post
  • Delete Post If inappropriate Post By Mistake
  • Report Inappropriate content
William John added a chapter published: Sep,15 2020
Category :
Tags: