Stock Split Saham, Investor Untung atau Rugi?
stock-split-saham-investor-untung-atau-rugi
KOLABORASI.COM, Jakarta - Istilah stock split dalam dunia saham tengah ramai diperbincangkan, terutama oleh para investor pemula. Terlebih aksi stock split PT Bank Central Asia Tbk dengan kode saham BBCA.
Stock split saham BBCA menjadi angin segar bagi para investor pemula, khususnya ritel. Aksi ini akan membuka peluang bagi para investor untuk memiliki saham BBCA dengan harga terjangkau.
Bayangkan saja, saat harga saham BBCA Rp36.600, investor butuh dana Rp3.600.000 untuk memiliki hanya 1 lot saja.
Adapun stock split saham BBCA ditetapkan dengan rasio 1:5. Artinya harga BBCA bisa didapatkan dengan separuhnya atau menjadi Rp7.320 atau Rp732.000 per 1 lot.
Lalu, apa sebenarnya stock split itu? Secara harfiah, stock split diartikan sebagai pemecahan nilai nominal saham. Di sini, harga saham yang stock split akan lebih murah. Sementara jumlah saham itu sendiri jumlahnya menjadi banyak.
Sebagai contoh, investor A sudah memiliki saham BBCA sebanyak 5 lot (500 lembar) pada harga Rp36.600. Kemudian, BBCA stock split 1:5 sehingga harganya menjadi Rp7.320.
Setelah stock split itu, investor A akan memiliki sejumlah saham sebanyak 25 lot atau setara dengan 2.500. Jumlah ini sejalan dengan rasio stock split itu sendiri yang artinya setiap pemegang 1 saham lama akan mendapat 5 saham baru.
Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah investor A untung? Jawabannya belum tentu. Karena pada dasarnya nilai kepemilikan investor A atas BBCA tetap sama.
Dengan kepemilikan 5 lot pada harga Rp36.600 nilai kepemilikan investor A adalah Rp18.300.000. Sementara setelah stock split kepemilikan investor A atas 25 lot BBCA dengan harga Rp7.320 tetap Rp18.300.000.
Penekanan di sini, stock split belum tentu menguntungkan pemegang saham lama. Apalagi, tidak ada jaminan harga suatu saham akan naik setelah stock split.
Meski begitu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, stock split membuka peluang bagi para investor ritel untuk bisa membeli saham-saham yang dianggap sudah mahal dengan harga terjangkau.
Baca Juga :
Investasi Pakai Utang, Jangan Coba-CobaTAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Stock Split Saham, Investor Untung atau Rugi?
stock-split-saham-investor-untung-atau-rugi
KOLABORASI.COM, Jakarta - Istilah stock split dalam dunia saham tengah ramai diperbincangkan, terutama oleh para investor pemula. Terlebih aksi stock split PT Bank Central Asia Tbk dengan kode saham BBCA.
Stock split saham BBCA menjadi angin segar bagi para investor pemula, khususnya ritel. Aksi ini akan membuka peluang bagi para investor untuk memiliki saham BBCA dengan harga terjangkau.
Bayangkan saja, saat harga saham BBCA Rp36.600, investor butuh dana Rp3.600.000 untuk memiliki hanya 1 lot saja.
Adapun stock split saham BBCA ditetapkan dengan rasio 1:5. Artinya harga BBCA bisa didapatkan dengan separuhnya atau menjadi Rp7.320 atau Rp732.000 per 1 lot.
Lalu, apa sebenarnya stock split itu? Secara harfiah, stock split diartikan sebagai pemecahan nilai nominal saham. Di sini, harga saham yang stock split akan lebih murah. Sementara jumlah saham itu sendiri jumlahnya menjadi banyak.
Sebagai contoh, investor A sudah memiliki saham BBCA sebanyak 5 lot (500 lembar) pada harga Rp36.600. Kemudian, BBCA stock split 1:5 sehingga harganya menjadi Rp7.320.
Setelah stock split itu, investor A akan memiliki sejumlah saham sebanyak 25 lot atau setara dengan 2.500. Jumlah ini sejalan dengan rasio stock split itu sendiri yang artinya setiap pemegang 1 saham lama akan mendapat 5 saham baru.
Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah investor A untung? Jawabannya belum tentu. Karena pada dasarnya nilai kepemilikan investor A atas BBCA tetap sama.
Dengan kepemilikan 5 lot pada harga Rp36.600 nilai kepemilikan investor A adalah Rp18.300.000. Sementara setelah stock split kepemilikan investor A atas 25 lot BBCA dengan harga Rp7.320 tetap Rp18.300.000.
Penekanan di sini, stock split belum tentu menguntungkan pemegang saham lama. Apalagi, tidak ada jaminan harga suatu saham akan naik setelah stock split.
Meski begitu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, stock split membuka peluang bagi para investor ritel untuk bisa membeli saham-saham yang dianggap sudah mahal dengan harga terjangkau.
Jan 01, 1970 last edited03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.